1. Kejadian/Berita Berdampak Tinggi (24 jam terakhir)
-
Bank of Japan (BOJ) mempertahankan suku bunga di 0,5%, namun menaikkan proyeksi inflasi tahun fiskal menjadi 2,7%, menimbulkan ekspektasi kemungkinan kenaikan suku bunga pada Oktober 2025. Yen menguat sekitar 0,6 % terhadap dolar menjadi 148,60 per USD.
-
Federal Reserve (Fed) mempertahankan Fed Funds Rate di 4,25–4,50% dan Chair Powell menegaskan perlunya data lebih sebelum memutuskan pemangkasan suku bunga. Kesimpulannya: Fed belum siap memangkas pada September, sehingga mendukung penguatan dolar AS.
-
Pengumuman tarif baru oleh Presiden Trump, yaitu 15% terhadap impor Korea Selatan dan 50% terhadap barang Brasil—dengan ancaman tambahan untuk India—menciptakan tekanan signifikan pada mata uang negara berkembang seperti won, real Brasil dan rupee India.
-
Data PMI manufaktur Tiongkok yang mengecewakan menimbulkan kekhawatiran berlanjutnya kontraksi ekonomi Tiongkok dan menurunkan harga tembaga hingga sekitar −19,4% dalam satu hari.
2. Contoh Historis dari Kejadian Serupa
Kejadian | Instrumen | Dampak / % atau poin | Konteks |
---|---|---|---|
Kenaikan inflasi BOJ (2014–15) kemudian hawkish tone | USD/JPY | Penguatan ~5 % dalam 2 bulan | Ketika BOJ mulai mengisyaratkan tapering stimulus setelah tahun deflasi panjang |
Fed tahan suku bunga lama (misalnya 2019) | Dolar AS index | Penguatan bulanan ~2–3 % | Saat pasar mendapati Fed belum siap menurunkan, meningkatkan yield obligasi jangka pendek |
Pengumuman tarif Trump “Liberation Day” April 2025 | Nasdaq, Copper, MSCI EM | Jatuh ~10–15 % dalam beberapa hari | Tarik ultraliberal AS memicu penurunan saham tech dan EM |
3. Prediksi Pasar atas Kejadian Terkini
-
USD/JPY: Dengan BOJ lebih hawkish dan Fed mempertahankan suku bunga, USD/JPY kemungkinan akan mencoba menembus area resist 150–150,5. Saya memperkirakan bias bullish dengan probabilitas sekitar 60 %.
-
EUR/USD & GBP/USD: Tekanan dolar global dan ketidakpastian perdagangan menekan mata uang Eropa dan Inggris. Harapan kuat bahwa EUR/USD bisa melemah lebih lanjut menuju 1,13 area dan GBP/USD ke sekitar 1,30. Bias bearish, probabilitas sekitar 55–60 %.
-
USD/INR (Rupee India): Ancaman tarif 25% dan potensi intervensi RBI memberikan volatilitas tinggi. Prediksi cenderung bearish untuk rupee (bullish bagi USD/INR), kemungkinan mencapai 88,0 tingkat terlemah dalam jangka pendek dengan probabilitas 50–55 %.
4. Kejadian yang Diprediksi Dalam 24 Jam Ke Depan
-
Konferensi pers Gubernur BOJ (Kazuo Ueda)
-
Waktu: 1 Agustus 2025, pagi WIB (diprediksi sekitar pukul 07:00–08:00 WIB)
-
Ekspektasi: Penjelasan lebih lanjut tentang inflasi dan sinyal tilt hawkish jika arah pada kenaikan suku bunga.
-
Prediksi: Bullish terhadap JPY (potensi penguatan yen jika tone dovish menurun), probabilitas efektivitas 65 %.
-
-
Data PMI manufaktur Juli Tiongkok (offisial)
-
Waktu: 1 Agustus 2025 pagi WIB
-
Ekspektasi: Angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi.
-
Prediksi: Bearish bagi yuan dan mata uang komoditas (AUD, NZD), probabilitas 60%.
-
-
Kebijakan dan komentar RBI/tingkah laku intervensi pasar terhadap rupee India
-
Waktu: sepanjang sesi perdagangan Asia, 31–1 Agustus
-
Ekspektasi: Pernyataan kemungkinan intervensi jika rupee melemah mendekati rekor.
-
Prediksi: Jika intervensi nyata, bullish for INR (USD/INR turun), probabilitas 50%; jika tidak, USD/INR lanjut melemah.
-
📌 Kesimpulan Singkat:
-
Dolar AS menguat pada Juli dan menuju bulan pertama keuntungan tahunan setelah Fed mempertahankan suku bunga dan turunkan ekspektasi pemangkasan suku bunga. Yen menguat di respons terhadap proyeksi inflasi BOJ yang menaik dan sinyal hawkish.
-
Tekanan mata uang berkembang, terutama rupee dan won, dipicu ketidakpastian tarif AS. PMI Tiongkok dan harga komoditas melemah turut meningkatkan sentimen risk-off di emerging markets.

1. Tren & Sentimen Pasar (Multi-Timeframe)
-
Daily: Bearish lemah. Harga di bawah mayoritas MA, RSI di bawah 40, MACD negatif, CCI oversold.
-
H1: Konsolidasi cenderung bearish. Harga masih di bawah MA20–MA60, RSI lemah, CCI netral.
-
M5: Momentum jangka pendek sangat kuat (bullish). RSI overbought (>78), StochRSI sangat tinggi, MACD positif.
2. Rangkuman Indikator Kunci
-
Moving Averages:
-
Daily menunjukkan harga berada di bawah MA utama (MA5–MA60), sinyal bearish.
-
H1 mendekati MA, sinyal netral cenderung lemah.
-
M5 harga berada di atas semua MA, sinyal bullish jangka pendek.
-
-
RSI:
-
Daily: 35 → oversold cenderung rebound.
-
H1: 35 → lemah.
-
M5: 78 → overbought, rawan koreksi jangka sangat pendek.
-
-
MACD:
-
Daily dan H1 negatif → momentum bearish.
-
M5 positif → bullish lemah.
-
-
Bollinger Bands:
-
Daily: Harga mendekati band bawah → potensi rebound teknikal.
-
H1 dan M5: Harga mendekati atau menyentuh band atas (M5 breakout) → potensi koreksi.
-
-
Stochastic RSI:
-
Daily: Sangat rendah → potensi naik.
-
H1: Masih moderat.
-
M5: Sangat tinggi → rawan koreksi jangka pendek.
-
-
ATR (Volatilitas):
-
Daily tinggi → potensi pergerakan besar.
-
M5 sangat rendah → breakout kecil bisa terjadi.
-
-
CCI:
-
Daily: -138 → oversold.
-
M5: +153 → overbought.
-
3. Rekomendasi Trading (Kombinasi Multi-Timeframe)
Parameter | Nilai |
---|---|
Arah Pasar | Buy (Rebound Teknis) |
Entry Point | 1.1435 (harga sekarang) |
Stop Loss | 1.1375 (di bawah low dan support sebelumnya) |
Take Profit | 1.1505 (dekat resistance H1 dan MA20 Daily) |
Win Rate Probabilitas | 65% |
4. Alasan Rekomendasi Buy
-
Tekanan jual tampak mulai melemah pada Daily dan H1.
-
Indikator RSI dan CCI menunjukkan oversold di Daily → sinyal kemungkinan reversal.
-
Harga di M5 sangat bullish → momentum jangka pendek mendukung.
-
Bollinger Band di Daily menyempit dan menyentuh band bawah → sinyal reversal potensial.
-
Fundamental: Tidak ada data CPI atau suku bunga baru yang mendesak saat ini, sehingga pasar cenderung teknikal. Sentimen pasar stabil.