HIgh Impact News dalam 24 jam terakhir

  1. Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent, menyatakan bahwa kesepakatan mengenai pasokan bahan baku langka antara AS dan Tiongkok diperkirakan dapat diselesaikan sebelum perayaan Hari Bersyukur. Pernyataan tersebut memicu harapan akan meningkatnya kerja sama geopolitik dan stabilitas pasokan komoditas penting di pasar global. Dari sisi pasar keuangan, komentar Bessent ini memberikan dorongan pada sentimen risk-on, sekaligus berpotensi memperkuat nilai Dolar AS karena implikasinya terhadap keberlanjutan rantai pasok global. Indeks Dolar AS (DXY) tercatat sempat menguat sekitar 0,08% setelah kabar ini mencuat, mencerminkan respons positif pelaku pasar terhadap prospek kesepakatan tersebut.
  2. Harga emas dunia (spot) pada 17 November pagi WIB tercatat berada di level US$4.082,74 per troy ons, menguat sekitar 0,09%. Dari perspektif pasar, kenaikan tipis harga emas ini dapat mencerminkan melemahnya dolar AS secara marginal atau meningkatnya minat terhadap aset safe-haven di tengah ketidakpastian global. Namun, kontras antara kenaikan harian dan persepsi “terjun bebas” menunjukkan bahwa harga emas masih berada dalam fase volatilitas dengan tekanan downside yang belum sepenuhnya mereda.
  3. Indeks harga permintaan rumah di Inggris tercatat turun 1,8% (MoM) dalam empat minggu hingga 8 November, menandai penurunan terbesar untuk periode serupa sejak 2012. Dari sisi pasar, perkembangan tersebut menambah sinyal pelemahan sektor perumahan, yang berpotensi memicu tekanan pada nilai tukar poundsterling (GBP) serta meningkatkan kehati-hatian investor terhadap aset-aset terkait Inggris dan kawasan Eropa. Sentimen risiko pun cenderung lebih defensif seiring kekhawatiran atas prospek ekonomi yang melunak.

Contoh historis dan dampak pasar

  1. Data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang dirilis pada 11 November 2025 menunjukkan tanda-tanda pelemahan ekonomi, setelah laporan ADP mencatat pemotongan pekerjaan secara bulanan. Di pasar valuta asing, USD melemah terhadap euro dan yen Jepang. Pasangan EUR/USD tercatat menguat sekitar 0,29% menuju level US$1,159, sementara JPY juga mengalami apresiasi tipis terhadap dolar. Pergerakan ini mencerminkan perpindahan arus modal menuju mata uang yang dianggap lebih stabil di tengah sinyal perlambatan ekonomi AS.
  2. Bitcoin jatuh ke level terendah enam bulan, sekitar US$95.885 pada 14 November, tertekan sentimen risk-off dan meredupnya ekspektasi pemangkasan suku bunga. Dampaknya, tekanan kembali muncul pada aset berisiko seperti kripto dan saham, sementara dolar AS cenderung mendapat dukungan relatif.

Perkiraan

  1. Menyusul kabar kerja sama AS–Tiongkok terkait bahan baku langka, USD diperkirakan menguat tipis terhadap mata uang berbasis komoditas seperti AUD dan NZD, didorong kombinasi sentimen safe-haven dan ekspektasi perbaikan rantai pasok. Untuk emas, prospek pasar yang lebih “optimis” terkait stabilitas supply chain dapat membuat harga cenderung tertahan atau terkoreksi, sejalan dengan potensi penguatan ringan dolar AS.
  2. Dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve yang terus menyusut—sejalan dengan tren historis—serta tertundanya rilis data makro AS, terdapat risiko bahwa USD tidak mampu mencatat penguatan signifikan. Dalam kondisi ini, pergerakan dolar berpotensi lebih volatil atau cenderung stagnan, alih-alih mengalami reli yang kuat.
  3. Target Harian: Untuk perdagangan hari ini, saya memperkirakan probabilitas sekitar 60% bahwa USD akan menguat terhadap NZD dan AUD, sejalan dengan sensitivitas kedua mata uang tersebut terhadap sentimen komoditas. Sementara itu, peluang USD menguat terhadap EUR diperkirakan lebih rendah, yakni sekitar 40%, mencerminkan dinamika yang relatif lebih seimbang di pasar utama dolar–euro.
  4. Instrumen Utama: Pasar perlu memberi perhatian khusus pada NZD/USD yang berisiko melemah, serta pasangan AUD/USD dan EUR/USD, mengingat keduanya memiliki sensitivitas tinggi terhadap perubahan sentimen dolar AS dan dinamika komoditas.

HIgh Impact News dalam 24 jam kedepan

  1. Empire State Manufacturing Index (AS) – Business Conditions
    Rilis: 08:30 WIB | Ekspektasi: ~10,7
    Prediksi: Lebih rendah karena backlog data dan risiko perlambatan ekonomi.
    Dampak: Jika realisasi lebih rendah, cenderung USD bearish; jika lebih tinggi, USD bullish. Saat ini, prediksi menunjuk pada EUR/USD bearish terhadap USD dengan probabilitas ~55%.
  2. Rightmove House Price Index (UK)
    Rilis: 07:02 WIB | Realisasi: -1,8% MoM vs sebelumnya +0,3%
    Data menunjukkan penurunan harga rumah terbesar sejak beberapa tahun, menandakan sektor properti UK melemah.
    Dampak: Potensi GBP/USD bearish terhadap USD, probabilitas ~65%, sejalan dengan risiko pasar pada aset terkait UK.

Catatan Strategi

  1. Kelola risiko: Pastikan stop-loss aktif dan hindari overtrade berdasarkan satu data tunggal, mengingat kondisi makro sedang tidak menentu akibat data tertunda.
  2. Fokus instrumen: Prioritaskan pasangan dengan sensitivitas tinggi terhadap USD seperti EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD, NZD/USD, serta emas sebagai alternatif safe-haven.
  3. Waspadai volatilitas: Pergerakan pada pembukaan London dapat memicu reaksi kuat, terutama karena rilis data properti UK, sehingga gap volatilitas pagi perlu diperhatikan.

SIGNAL & ANALISA

  1. EUR/USD
    - Harga Terkini: 1,1607 USD/EUR
    - Setup: Sell
    - Rencana Entry: 1,1625 — hanya jika harga naik ke level ini dan membentuk rejection.
    - Stop-Loss: 1,1640 (~13 pips di atas entry)
    - Target: 1,1550–1,1530 (~60–80 pips ke bawah)
    - Risk/Reward: ±1:4–6
    - Catatan: Masuk posisi hanya jika ada konfirmasi rejection. Jika harga menembus >1,1630, batalkan setup.
  2. AUD/USD
    - Harga Terkini: 0,6529 USD/AUD
    - Setup: Sell
    - Rencana Entry: 0,6550 — hanya jika harga naik ke level ini dan muncul rejection.
    - Stop-Loss: 0,6570 (~20 pips di atas entry)
    - Target: 0,6450–0,6400 (~90–130 pips ke bawah)
    - Risk/Reward: ±1:4–6
    - Catatan: Pastikan volume dan momentum mendukung sebelum entry, serta jaga stop-loss agar tidak terlalu besar dibandingkan modal yang dialokasikan.
  3. USD/JPY
    - Harga Terkini: 154,62 JPY/USD
    - Setup: Buy
    - Rencana Entry: 153,50–154,00 — hanya jika harga turun ke area support dan menunjukkan pemantulan.
    - Stop-Loss: 153,00 (~50–62 pips di bawah entry)
    - Target: 156,50–157,00 (~350–400 pips ke atas)
    - Risk/Reward: ±1:6–8 (lebih agresif)
    - Catatan: Mengingat target besar, sesuaikan eksposur modal. Jika tren mulai melemah, lebih baik skip posisi ini.
  4. GBP/USD
    - Setup: Sell
    - Rencana Entry: 1,2980–1,3000 — hanya jika harga naik ke level ini dan muncul rejection.
    - Stop-Loss: 1,3030 (~30–50 pips di atas entry)
    - Target: 1,2850–1,2800 (~130–200 pips ke bawah)
    - Risk/Reward: ±1:3–4
    - Catatan: Fokus pada breakpoint dan rilis berita UK yang dapat memacu GBP. Jika muncul kejutan positif untuk GBP, batalkan setup.

Penekanan Manajemen Risiko & Validasi

  1. Stop-Loss: Pastikan setiap trade memiliki stop-loss yang jelas sebelum entry.
  2. Konfirmasi Pasar: Verifikasi kondisi pasar menjelang entry, termasuk candle konfirmasi, volume, dan reaksi harga terhadap level kunci.
  3. Jangan Hanya Bergantung Level: Hindari eksekusi hanya karena level teknikal; mood pasar, likuiditas, dan berita dapat mengubah arah dengan cepat.
  4. Penyesuaian Posisi: Karena target dan stop-loss sangat tergantung volatilitas harian, pertimbangkan untuk mengurangi ukuran posisi jika volatilitas tinggi atau muncul berita tak terduga.

Jangan lupa, untuk mengikuti analisa lebih lanjut, subscribe ke newsletter dan bergabung di

Selamat berinvestasi hari ini!