Selama enam bulan terakhir, Bank Sentral China (People's Bank of China atau PBoC) secara konsisten meningkatkan cadangan emasnya. Langkah ini mencerminkan strategi jangka panjang China dalam mengamankan aset bernilai stabil di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global. Menurut laporan dari Commerzbank yang dikutip oleh FXStreet, pembelian emas oleh PBoC menunjukkan keberlanjutan strategi diversifikasi cadangan devisa yang kini lebih terfokus pada aset-aset riil seperti emas.
Alasan Strategis Di Balik Pembelian Emas Oleh China
Langkah pembelian emas oleh China bukanlah sesuatu yang terjadi begitu saja. Negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini tampaknya melihat prospek jangka panjang pada emas karena:
-
Perlindungan terhadap inflasi: Emas secara historis dikenal sebagai lindung nilai (hedging) terhadap inflasi.
-
Stabilitas nilai jangka panjang: Tidak seperti mata uang fiat, emas tidak terdepresiasi oleh keputusan kebijakan moneter yang agresif.
-
Ketegangan geopolitik: Dalam ketidakpastian global—termasuk konflik dagang dengan Amerika Serikat—emas menjadi pilihan aman bagi bank sentral.
-
Diversifikasi cadangan devisa: China berusaha melepas ketergantungan dari dolar AS dalam komposisi cadangan devisanya.
Statistik Pembelian Emas China
Menurut laporan resmi, Bank Sentral China menambahkan 60 ton emas ke dalam cadangan mereka hanya dalam rentang waktu enam bulan, menjadikan total cadangan emasnya mencapai sekitar 2.262 ton pada akhir April 2024. Langkah ini menandakan bahwa China serius menjadikan emas sebagai pondasi penting bagi kekuatan ekonomi negaranya.
Tren Pembelian Emas Global
Bukan hanya China, banyak bank sentral di seluruh dunia juga mulai menambah cadangan emas mereka. Hal ini didorong oleh ketidakpastian pasar global, potensi resesi, dan fluktuasi dolar AS. Namun, China muncul sebagai pemimpin utama dalam tren ini dengan pembelian berkelanjutan selama lebih dari setengah tahun.
Dampak Terhadap Pasar Emas Global
Peningkatan permintaan emas oleh China berpotensi besar terhadap harga emas global. Menurut analis Commerzbank, pasar mulai memperhatikan peran China dalam menopang harga emas:
-
Kenaikan harga emas: Permintaan besar dari negara besar seperti China membantu menahan koreksi harga emas, bahkan mendorong kenaikannya.
-
Sentimen positif pasar: Aktivitas pembelian oleh bank sentral memberi sinyal kepercayaan terhadap emas, menambah gairah investor ritel dan institusional.
-
Stabilisasi pasar: Dengan keterlibatan bank sentral, pasar emas menjadi lebih stabil dan tahan terhadap fluktuasi ekstrem.
Perspektif Ekonomi: Apa Maksud China?
China menganggap emas sebagai alat strategis dalam mengurangi dominasi dolar AS. Bergerak menuju sistem moneter global multipolar, PBoC menjadi aktor utama dalam mendorong penggunaan mata uang lain seperti yuan dan menjadikan emas sebagai alternatif terpercaya.
Dalam beberapa kasus, pembelian emas juga dapat dimaknai sebagai persiapan terhadap potensi gejolak sistem keuangan global, di mana alat tukar seperti dolar dan euro dapat mengalami tekanan akibat kebijakan suku bunga tinggi dan ketegangan geopolitik.
Dampak Kebijakan The Fed
Faktor lain yang memengaruhi keputusan China adalah kebijakan moneter The Fed (Federal Reserve AS). Dengan meningkatnya suku bunga acuan di AS, pasar keuangan menjadi lebih kompleks. Emas menjadi pilihan 'safe haven' di tengah volatilitas imbal hasil obligasi dan depresiasi mata uang non-dolar.
Prediksi Ke Depan
Kemungkinan besar, China akan terus membeli emas sepanjang tahun ini. Para analis memperkirakan:
-
Cadangan emas China bisa menembus 2.300 ton pada akhir 2024.
-
Harga emas dunia akan tetap tinggi karena permintaan institusional dari negara-negara berkembang meningkat.
-
Volatilitas pasar dolar bisa turut meningkat seiring jatuhnya kepercayaan pada mata uang cadangan tradisional.
Kesimpulan
Strategi akumulasi emas oleh Bank Sentral China selama enam bulan berturut-turut menunjukkan keseriusan dalam mendiversifikasi cadangan kekayaan negara. Langkah ini merefleksikan respons terhadap dinamika global yang semakin tidak menentu, baik dari sisi ekonomi maupun geopolitik. Dengan terus bertambahnya cadangan emas, China kemungkinan akan semakin meningkatkan peranannya dalam mengatur stabilitas sistem moneter global di masa depan.
Pertanyaannya kini adalah: Apakah negara lain akan mengikuti jejak China? Jika ya, maka kita bisa menyaksikan era baru di mana emas kembali menjadi pusat sistem keuangan internasional, mengurangi dominasi total dari dolar AS.