Pada perdagangan awal bulan Juli, pasangan mata uang GBP/USD tampak mengalami konsolidasi di kisaran 1.3650. Pergerakan ini didorong oleh meningkatnya ketidakpastian pasar atas rencana tarif dagang yang akan diberlakukan kembali oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, jika ia terpilih kembali dalam pemilu mendatang. Isu ini menambah kekhawatiran terhadap prospek ekonomi global dan perdagangan internasional.

Ketidakpastian Global Mempengaruhi Mata Uang

Ketidakpastian mengenai kebijakan Donald Trump, khususnya dalam aspek perdagangan dan tarif impor, telah memicu ketegangan di pasar keuangan. Investor mulai berhati-hati terhadap risiko geopolitik dan dampaknya terhadap nilai mata uang, terlebih dalam situasi pasca pandemi COVID-19 yang belum sepenuhnya stabil.

Trump mengindikasikan akan kembali menerapkan kebijakan tarif proteksionis terhadap produk asing, termasuk dari Tiongkok dan mitra dagang lainnya. Langkah seperti ini bisa berdampak ganda:

  • Menekan permintaan global terhadap dolar AS karena potensi penurunan ekspor AS.

  • Memicu pelarian ke aset safe haven seperti emas atau franc Swiss, yang pada akhirnya merugikan greenback (USD).

Bambang untuk Sterling: Data Ekonomi Inggris

Di sisi lain, poundsterling Inggris menunjukkan resistensi yang cukup kuat. Data ekonomi dari Inggris menunjukkan pemulihan moderat, dengan tingkat pertumbuhan yang stabil meskipun inflasi tetap menjadi perhatian. Bank of England (BoE) telah menunjukkan sikap kebijakan moneter yang hati-hati di tengah ketegangan global dan ketidakpastian politik di AS.

Beberapa faktor yang mendukung GBP antara lain:

  • Kepercayaan konsumen yang membaik di Inggris.

  • Penguatan sektor jasa dan manufaktur, memberikan sinyal pemulihan yang berlangsung konsisten.

  • Spekulasi mengenai potensi kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Bank of England untuk menahan laju inflasi.

Dampak Langsung terhadap Pasangan GBP/USD

Kombinasi antara ketidakpastian di AS dan faktor fundamental ekonomi Inggris menyebabkan pasangan GBP/USD mengalami stabilisasi di kisaran 1.3650. Ini menandakan bahwa para pelaku pasar sedang menunggu konfirmasi lebih lanjut terkait arah kebijakan fiskal dari kandidat presiden AS mendatang, khususnya Donald Trump.

Trader cenderung memilih untuk wait-and-see hingga ada kepastian lebih lanjut mengenai:

  • Hasil survei dan polling politik di AS.

  • Rilis data inflasi dan lapangan kerja dari kedua negara.

  • Proyeksi kebijakan moneter dari Bank of England dan Federal Reserve.

Analisis Teknikal GBP/USD

Sinyal teknikal untuk pasangan GBP/USD menunjukkan adanya dukungan kuat di level 1.3600 sementara resistensi jangka pendek berada di 1.3700. Bollinger Bands mengindikasikan volatilitas yang menurun, mendukung pandangan bahwa harga akan berkonsolidasi lebih lama sebelum bergerak signifikan ke salah satu arah.

Selain itu, indikator RSI (Relative Strength Index) menyentuh level netral di sekitar 50, yang juga mendukung konsolidasi harga. Volume perdagangan yang stagnan turut memberi petunjuk bahwa para investor sedang menanti katalis utama berikutnya, baik dari sisi geopolitik maupun makroekonomi.

Respons Pasar Global

Ketidakpastian tarif Trump tidak hanya mempengaruhi mata uang GBP/USD, tetapi juga berdampak pada:

  • Kinerja bursa saham di kawasan Eropa dan Asia yang mengalami tekanan.

  • Harga komoditas seperti minyak mentah dan logam mulia yang terpukul oleh kekhawatiran penurunan permintaan global.

  • Yield obligasi negara maju mengalami perubahan karena peralihan strategi investasi investor global.

Ini menjadi tanda bahwa pasar belum sepenuhnya tenang menghadapi kemungkinan perubahan signifikan dalam kebijakan ekonomi AS, terutama jika Trump kembali menjabat dan menerapkan tarif tinggi seperti dalam kebijakannya dulu.

Kesimpulan

Pasangan mata uang GBP/USD berada dalam fase stabil di sekitar level 1.3650 sebagai respon terhadap ketidakpastian yang muncul akibat kemungkinan diberlakukannya kembali kebijakan tarif oleh mantan Presiden Donald Trump. Faktor lainnya yang turut berperan adalah performa ekonomi Inggris yang membaik dan sikap hati-hati dari Bank of England dalam menanggapi kondisi inflasi dan pertumbuhan domestik.

Bagi para trader dan investor, penting untuk memantau lebih lanjut arah kebijakan politik dan fiskal AS serta data ekonomi penting yang akan dirilis dalam beberapa pekan ke depan. Situasi ini menunjukkan bahwa pasar valuta asing masih sangat dipengaruhi oleh sentimen geopolitik dan kebijakan fiskal global.